Beranda | Artikel
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi: Pejuang Aqidah dari Palestina
Jumat, 2 Agustus 2024

Bismillah.

Para ulama dan penimba ilmu di berbagai penjuru bumi tentu mengenal seorang ulama ahli fikih besar bernama Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah (wafat 620 H). Beliau adalah ulama besar bermazhab Hanbali; yang mengikuti metode fikih Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah (wafat 241 H). Ibnu Qudamah rahimahullah telah mewariskan peninggalan ilmiah berupa karya-karya dalam ilmu fikih Islam yang sangat berharga seperti kitab al-‘Umdah, al-Kafi, dan al-Mughni.

Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi. Beliau digelari dengan sebutan Muwaffaquddin; atau sering disingkat dengan al-Muwaffaq; artinya ‘orang yang diberi taufik’. Ayahnya, yaitu Syekh Ahmad, juga seorang ulama yang mulia. Ibnu Qudamah kecil pun belajar ilmu agama kepada sang ayah di awal masa pertumbuhannya. Kakaknya bernama Abu Umar Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi juga kelak menjadi seorang ulama panutan, ahli fikih, dan ahli hadis. Kakaknya lahir pada tahun 528 H. Ibnu Qudamah pun belajar agama kepada kakaknya dan dirawat olehnya semenjak ayah mereka wafat.

Ibnu Qudamah sendiri dilahirkan pada tahun 541 H di sebuah daerah bernama Jammaa’il dekat perbukitan Nablus di wilayah Palestina. Pada usia 10 tahun, Ibnu Qudamah bersama keluarganya berpindah dari Palestina ke Damaskus karena pada saat itu Palestina dikuasai oleh kaum salibis. Beliau pun melanjutkan menghafal al-Qur’an dan menimba ilmu di Damaskus hingga kemudian rihlah (bepergian) untuk menimba ilmu ke Baghdad pada tahun 561 H bersama anak bibinya, yaitu Abdul Ghani al-Maqdisi (penulis kitab Umdatul Ahkam). Ibnu Qudamah pun menetap di Baghdad untuk menimba ilmu selama 4 tahun. Sehingga beliau pun menjadi ahli dalam bidang fikih, hadits, nahwu, lughoh, hisab, dan lain-lain.

Selain menjadi ahli fikih yang handal, Ibnu Qudamah adalah seorang imam dan panutan dalam bidang aqidah Islam. Hal ini dibuktikan dengan karya-karya yang beliau tulis untuk membela aqidah Islam dan memurnikan keyakinan umat Islam dari berbagai bentuk penyimpangan. Di antaranya, beliau menulis kitab Itsbat Shifatil ‘Uluww; penetapan sifat Allah Yang Mahatinggi. Beliau juga menyusun kitab Lum’atul I’tiqad al-hadi ila Sabil ar-Rasyad; pancaran aqidah yang menuntun kepada jalan petunjuk. Di dalam kitab ini beliau memberikan keterangan dari dalil al-Qur’an dan as-Sunah yang berkaitan dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah, begitu juga manhaj (jalan) dan sikap Ahlus Sunnah dalam mencintai dan memuliakan para sahabat Nabi radhiyallahu ’anhum.

Keilmuan Ibnu Qudamah telah diakui oleh para ulama besar di dunia. Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (wafat 728 H) mengatakan, “Tidaklah masuk ke negeri Syam setelah al-Auza’i seorang yang lebih menguasai ilmu fikih daripada Syekh al-Muwaffaq; yaitu Ibnu Qudamah.” Ibnu Katsir rahimahullah (wafat 774 H) menggelari Ibnu Qudamah dengan sebutan ‘Syekhul Islam’; seorang guru besar dalam ilmu agama Islam. Para ulama yang lain seperti adz-Dzahabi dan Ibnu Sholah rahimahumallah juga memuji dan mengakui kedalaman ilmu beliau dalam agama.

Ibnu Qudamah rahimahullah juga seorang yang sangat menghormati dan memuliakan para ulama terdahulu seperti Imam Ahmad, Imam Syafi’i, dan al-Auza’i rahimahumullah. Oleh sebab itu, beliau membawakan ucapan mereka dalam hal aqidah dalam kitab Lum’atul I’tiqad tersebut. Hal ini juga mengisyaratkan kepada kita bahwasanya aqidah para imam yang empat adalah sama; yaitu mengikuti al-Qur’an dan as-Sunah dengan pemahaman para Sahabat. Bahkan masyhur dari Imam Syafi’i rahimahullah bahwa beliau memiliki sikap yang tegas untuk menghukum orang yang meninggalkan al-Kitab dan as-Sunah dan menggeluti ilmu kalam (filsafat ketuhanan).

Di antara para ulama masa kini yang memberikan perhatian besar kepada kitab Lum’atul I’tiqad karya Ibnu Qudamah adalah Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah. Beliau telah menulis kitab syarah (penjelasan) ringkas untuknya. Begitu pula Syekh Dr. Shalih al-Fauzan hafizhahullah anggota dewan ulama besar di Arab Saudi. Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah pun telah mengkaji kitab ini dan tersedia rekamannya di website resmi beliau.

Demikian sedikit catatan faidah seputar profil dan perjuangan Imam Ibnu Qudamah rahimahullah dalam membela aqidah. Semoga Allah beri taufik kepada kita untuk bisa melanjutkan perjuangan dakwah beliau dengan menyebarkan aqidah Islam yang murni di tengah kaum muslimin. Aamiin.

***

Penulis: Ari Wahyudi


Artikel asli: https://muslim.or.id/96872-ibnu-qudamah-al-maqdisi-pejuang-aqidah-dari-palestina.html